Kemarin kan kita dah bahas hubungan internasional menurut abu zahrah, nah sekarang kita lihat tokoh dunia islam yang lain dalam memandang hubungan internasional, siapakan orang itu? Kali ini Al Ghazali yang akan berpendapat, Al Ghazali dimasa hidupnya sudah menemukan praktek hubungan internasional yang serupa dengan kondisi saat ini, sehingga al Ghazali memiliki konsep yang berbeda mengenai hubungan internasional, menurutnya hubungan iternasional itu harus memiliki etika yang kemudian ia rangkum menjadi al akhlak liq dual yang antara lain sebagai berikut:
a. Hubungan internasional itu haruslah damai abadi, menurutnya perdamaian dunia itu dimulai dari individu yang cinta damai, dari situ akan muncul masyarakat, negara, dan hubungna negara yang cinta damai, menurutnya pula, perang itu bukalah suatu yang naluriah, ia lebih condong memandang bahwa perang merupakan hasil sosialisasi antara manusia satu dengan manusia yang lain, oleh karena itu untuk membentuk manusia yang cinta damai maka harus ada pendidikan yang menekankan tentang perdamaian
b. Saling menghormati keyakinan keagamaan dan idiologi. Hal ini terlihat dari perjalanan dakwah umat islam pada masa rasulullah, islam tidak memaksa semua orang menjadi muslim, melainkan mereka harus saling menghormati. Dan ketika memang terjadi penyerangan umat islam terhadap suatu daerah bukan berarti islam ingin menjadikan mereka muslim, tetapi mungkin saja karena muslim yang dizolimi oleh negara tersebut.
c. Persaudaraan dan persahabatan. Adanya perasaan bahwa semua umat di dunia itu, adalah bersaudara, berasal dari anak cucu adam, sehingga tidak boleh lagi ada perasaan minder karena berbeda suku, warna kulit dll
d. Saling menolong dalam kebutuhan ekonomi yang saling bergantung
e. Politik bertetangga baik (good neigbour policy) dan persenjataan yang offensive
Padalah selama ini kita telah familiar dengan konsep diplomasi dari para pemikir-pemikir barat. Dari sisi prosedural yang bertindak dalam hubngan internasional adalah perwakilan resmi dari negara tersebut di negara lain untuk berkomunikasi. Tetapi seiring berjalannya waktu, saat ini negara bukanlah aktor satu-satunya. Saat ini dikenal multitrack diplomacy atau biasa juga dikenal sebagai total track diplomacy, yaitu munculnya pelaku-pelaku baru yang antara lain sperti NGO (Non goverment Organization), people dll dalam hubungan internasional. Multi track diplomacy bisa juga menjadi cara-cara untuk mempengaruhi sistem internasional, seperti saat indonesia ingin mempengaruhi frame sistem internasional bahwa indonesia adalah negara yang aman, indonesia menawarkan diri menjadi tuan rumah dalam sebuah ajang yang melibatkan perwalikan negara lain dalam jumlah yang banyak, dan acara itu dapat berjalan dengan sukses tanpa hambatan yang berarti.
total track diplomasy ini bisa yang sifatnya langusng misalnya hubungan langsung antara NGO to NGO, people to People etc tapi ada pula yang sifatnya tidak langsung.
Berikut ini ada beberapa definisi dari diplomasi. Sebagian orang berfikir bahwa diplomasi digunakan untuk menghindari perang, sehingga jika terdapat konflik maka jalan yang akan ditempuh untuk menghindari konflik adalah dengan berdiplomasy
Menurut harold C diplomasi adalah managemen hubungan internasional melaui negosiasi
Menurut KM Pannikar diplomasi disebut sebagai seni untuk mengedepankan kepentingan terhadap negara
Sedangkan menurut marchiavelli kejujuran dan moral itu tidak sesuai dalam kamus diplomasi, jika keamanan menjadi pertimbangan maka keadilan, belas ksihan dll semua itu harus diabaikan untuk kepentingan negara. Masih menurut marchiavelli diplomasi itu ada 2 cara yaitu cara manusia dan cara binatang, tetapi seringkali cara manusia tidak berjalan dengan baik, maka cara binatanglah yang paling sering digunakan.. (hmmm.. sungguh-sungguh serigala berbulu domba, tampak seperti mengunakan alasan-alasan elite tapi untuk praktek yang tak bermoral)
Nah, setelh melihat dan merefresh kembali ingatan kita tentang diplomasi yang selama ini kita kenal, yuk kita coba bandingkan dengan bagaimana islam itu berdiplomasi. Menurut islam diplomasi itu adalah penyelesaian secara damai dari berbagai macam perbedaan yang timbul dalam berhubungan dengan negara lain atau hubungan internasional, cara penyelesaian tersebut bisa melalui negosiasi, konsiliasi dan arbitrasi yang sesuai dengan nilai-nilai islam. Itulah difinisi diplomasi menurut islam, seolah tak ada beda ya.. bedannya ya Cuma kalo menurut islam itu ada embel-embel “yang sesuai dengan nilai-nilai islam” sedangkan yang lain itu nggak. Tapi mungkin itulah yang membuat jurang perbedaan antara pemiliran islam dan barat itu berbeda.
Keberbedaan itu dapat terlihat dari prinsip dasar yang ada pada islam. Yang sebenarnya mirip dengan pemikiran tokoh-tokoh yang telah kita munculkan terdahulu, prinsip-prinsip itu antara lain adalah,
1. keyakinan terhadap kesatuan umat manusia dalam hal pencipta, persamaan dalam hal status. Hal ini terkait dengan surah al hujurat ayat 13 bahwa manusia itu berasal dari satu orang laki-laki dan seorang perempuan.
2. Menghormati kepentingan hak orang lain untuk hidup dan hak kepemilikian manusia atau negara lain selama tidak merongrong hak kaum muslim...
3. Komitmen terhadap perdamaian dengan semangat kejujuaran kolektif, dan maksud baik timbal balik
4. Tidak membiarkan tindakan ofensif yang dilakukan oleh negara lain. Ternasuk dalam hal jika ada pihak lain yang mencoba untuk melanggar hak negara islam
5. Dan kemudian memenuhi perjanjian internasional
Dari prinsip-prinsip tersebut tampaklah jelas ada perbedaan yang cukup jelas antara islam dan barat mungkin jika dirumuskan maka akan lebih tampak lagi perbedaan itu. Misalnya kita akan melihat bahwa diplomasi dinunia barat lebih cinderung kepada diplomasi yang kotor yang berdasar pada penghianatan, kecurangan, kebohongan, muslihat dll. Dengan prinsip mereka yaitu “when doing good, do little by little, but when doing evil do it all at once.” Jadi saat suatu negara berniat untuk melakukan kekejaman sejahat apapun hendaklah melakukannya sekaligus, karena itu hanya akan menuai kecaman yang hanya bersifat semetara dan sebentar, karena akan tertutupi oleh kebaikan yang kecil-kecil tapi sering.Padahal dalam islam. Diplomasi itu berjalan dengan bersih dan terbuka, yang tidak memberikan tempat bagi tipudaya dan kemunafikan, dalam islam memenuhi perjanjian itu sangatlah ditekankan.
Selain itu diplomasi yang dijalankan oleh barat adalah diplomasi yang ditujuakan untuk menyelesaikanperselisihan internasional secara damai, melindungi kepentingan nasional dan memperkuat hubungan persekutuan dan melemahkan negara musuh. Menurut mereka jika dalam suatu waktu diplomasi gagal dilakukan maka, terjadilah perang. Padahal dalam diplomasi islam, diplomasi hanyalah sarana untuk menyebarkan dakwah islam..dalam hal tertentu perang dan diplomasi itu saling mengantikan.
Kemudian juga, diplomasi dibarat itu dijalankan dengan cara mementingkan kepentingan nasional dan mengabaikan kepentingan negara lain, sedangkan dalam islam tidak hanya kepentingan negaranya saja yang diperhatikan tetapi juga negara lain ikut diperhitungkan..
Refresi: kulaih sejarah diplomasi dunia islam,pak sidiq ahmadi
Minggu, Oktober 11, 2009
sejarah diplomasi dunia islam part 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar