Kamis, Januari 22, 2009

aku benci kemiskinan,
kemiskinan telah menghalangi semua keinginanku
kemiskinana telah merampas semua angan dan cita-citaku
hingga aku terpuruk kedalam lembah kebodohan dan ketidak berdayaan
tidak berdaya saat yang lain sedang melesat mengapai cita-cita mereka dan aku tidak mampu untuk mengimbangi mereka
aku seperti melihat mereka melesat dengan mengunakan montor, pesawat bahkan roket, sedangkan aku...aku hanya berlari mengejar impian-impian itu
tampak sia-sia memang...
karena tentu membutuhkan keajaiban yang besar untuk dapat merealisasikannya
aku benci kemiskinan,
kemiskinan telah telah menyeretku kepada ketidak mampuan,
ketidakmampuan yang telah membuatku berkata: "haruskan aku berhenti disini dan menyerah?"
saat melihat yang lain satu-persatu melewatiku dengan menaiki fasilitas yang mereka miliki sedangkan aku masih tetap seperti ini, atau bahkan mungkin lebih buruk lagi, aku hanya berjalan sambil terengah-engah karena sudah kecapaian dan kelelahan karena kehabisan bekal.
aku benci kemiskinan,
kemiskinan yang membuatku tak mampu untuk berkata "Ya, aku akan menjemputmu!"
saat angan dan masa depanku menghampiriku dan menawarkan sesuatu yang menjanjikan untukku.
saat mereka berkata "aku akan bersamamu, tetapi kamu harus menjemputku.."
aku benci kemiskinan,
tapi kini aku disini,
aku tahu aku udah dewasa dan sudah tidak sepantasnya lagi untuk menyalahkan kondisi.
kondisi keluarga yang pas-pasan yang kadangkala akan membuat tercekik karena tidak mampu membayar semua cita dan angan setiap anggota keluarga.
hingga harus ada yang mengalah
dan akhirnya....
yah, kondisi memang tidak dapat disalahkan....

dan akupun akan selalu membenci kemiskinan,

Mungkin Allah menganggapku orang yang tepat dan berkapasitas untuk menghandle semua permasalahan ini. meskipun tetap saja hasilnya kembali kepada bagaimana caraku untuk mengatasinya
akankah aku diam kemudian terbawa atus ataukah berjalan dan dan tetap tegak menantang arus
kini semuanya ada ditanganku...

"di siang setengah senja yang panas"

dedicated for:
orang-orang yang berada diposisi yang tidak dinginkan "yakinlah semua pilihan itu ada ditanganmu"

Leia Mais…

Selasa, Januari 13, 2009

Menuju Matahari

Menuju matahari

Tertunduk dan tersipu malu aku menuju matahari.

Setapak-demi setapak langkah perjalananku

Kemilaunya matahari menyambutku dangan suka cita.

Berjalan menuju matahari

Jalan terbentang dan terbuka lebar

seolah menawarkan sesuatu yang tentang apa yang kuharapkan selama ini

cercahan-cercahan cahaya matahari yang menyelinap diantara buih-buih awan itu berkata

”kemarilah, maka impianmu akan menjadi nyata!”

Kembali berjalan menuju matahari,

Silau sekarang

Matahari kini seolah berada di hadapanku,

sehabis tanjakan tadi cahaya semakin nyata.

Hingga aku merasa tak sanggup untuk menahannya bahkan dengan tanganku sendiri.

Terus berjalan menuju matahari

Syukurlah aku bisa mengalahkan sinar kemilau itu,

Sekarang aku sudah sampai pada tempat tujuanku

Begitu nyaman dan nikmat setelah perjuangan berat, kemilau itu telah meredup berganti dengan ketenangan yang mendamaikan

Inspired by:

perjalanan berangkat dan pulang dari kampus yang selalu di silaukan oleh cahaya matahari

Leia Mais…